Satu Islam Untuk Semua

Friday, 05 February 2016

Gerakan Islam Cinta Tawarkan Solusi Keberagaman


gerakan-islam-cinta

Gerakan Islam Cinta (GIC) yang pernah dideklarasikan oleh 40 tokoh Muslim Indonesia pada 2012 kembali hadir awal 2016 di Jakarta.

Ketua Umum GIC, Haidar Bagir, mengungkap bahwa dunia maya bak mimbar bebas. Alih-alih menyuburkan persahabatan dan menyebarkan kasih sayang antar sesama, media sosial justru menjadi pemecah belah.

Hal itu bisa terjadi karena masyarakat tidak lagi bersikap kritis dalam menerima informasi lantas begitu saja menyebarkan informasi melalui sosial media yang berada dalam genggaman tangan mereka.

Menurut koordinator GIC, Irfan Amalee, solusi yang ditawarkan Gerakan Islam Cinta (GIC) ini antara lain:

Pertama, masyarakat tidak ikut mencipta atau menyebar ulang informasi yang bersifat memecah belah. Kedua, tidak terjebak dalam polemik yang sengaja begitu saja disemai di media sosial. Disinformasi dan pencitraan buruk dapat mengarah pada disintegrasi. Ketiga, menciptakan konten-konten bermuatan cinta dan persatuan agar racun kebencian yang bisa menjalar dapat dinetralkan. Keempat, menumbuhkan sikap kritis bagi setiap elemen masyarakat. Dengan begitu benteng pertahanan masyarakat terbentuk dapat menahan laju pertumbuhan konflik.

Selain itu, GIC berkomitmen akan menyelenggarakan pelatihan literasi bagi da’i, guru, ustad, santri dan aktifis Rohis. Juga penerbitan buletin dan komik untuk disebar di berbagai mimbar-mimbar Jumat.

Acara diskusi dan konferensi pers yang digelar di Pisa Kafe, kawasan Blok M, Kamis, 4 Februari ini rencananya akan digelar kembali pada 24 Februari di UIN Malang dalam format Festival Islam Cinta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *