Satu Islam Untuk Semua

Monday, 04 August 2014

Diboikot Eropa, Israel Bisa Rugi 5 Milyar Dolar/Tahun


Inminds.co.uk

Seiring agresi brutal Israel yang kini memasuki hari ke-28, gerakan boikot Israel di Eropa bernama BSD  (Boycott, Sanctions and Divestment) semakin menguat. Jika benar-benar diboikot oleh Eropa, mitra dagang tunggal terbesarnya, Israel bisa kolaps karena harus menanggung kerugian luar biasa; 5 milyar dolar per tahun atau setara dengan 58 trilyun lebih!

Banyak warga, tokoh, institusi dan perusahaan di Eropa yang memutuskan ikut gerakan BSD ini. Sebut saja Unite, serikat buruh terbesar di Inggris. Begitu pula Bar Exchequer di Dublin. Bar terkenal ini tak bersedia lagi membeli alkohol Israel yang sebagiannya diproduksi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Serikat buruh pekerja ritel, Mandate, juga menyeru toko-toko untuk berhenti menjual barang-barang Israel.

Tokoh-tokoh terkemuka seperti Sinn Feinn, gubernur Newry di utara Irlandia ikut menyeru para pengecer di kotanya untuk memboikot barang-barang Israel. Bahkan pemain rugby legendaris, Gordon D’Arcy telah mengirim tweet dukungan untuk gerakan boikot Israel.

Gerakan boikot Israel di Eropa terus menggurita. Beberapa kota di Spanyol, khususnya yang berhaluan politik kekiri-kirian, kini tengah mempetimbangkan kebijakan serupa. Banyak warga kiri Spanyol ingin Uni Eropa agar bersikap tegas dalam menjatuhkan sanksi untuk rezim Israel.

Lepas upaya keras Kerry untuk menciptakan perdamaian pada medio April lalu, 17 pemerintah di Eropa memperingatkan perusahaan-perusahaan mereka agar memutus hubungan dagang dengan perusahaan-perusahaan di Tepi Barat yang diduduki. Bahkan di bawah UU Uni Eropa, Palestina bisa menggugat perusahaan-perusahaan itu di pengadilan Eropa karena telah merugikan dan mencuri sumber daya alam Palestina.

Masih banyak perusahaan lain yang masuk dalam barisan BSD. Tesco, salah satu jaringan supermarket Inggris mengatakan pihaknya telah menghentikan impor buah dari Israel.  Perusahaan lainnya menghentikan investasi perusahaan atau institusi Israel yang terkait dengan pembangunan pemukiman di wilayah pendudukan Palestina. PGGM, perusahaan dana pensiun terbesar Belanda dan Danske Bank, bank terbesar di Denmark telah menjual saham-saham Israel yang membiayai pembangunan pemukiman. Bahkan Vitens, suplayer air terbesar Belanda telah memutus hubungan dengan Mekorot, perusahaan air Israel yang mengambil air dari Tepi Barat dan menjualnya kembali pada warga Palestina.

Soros Fund tak mau ketinggalan. Badan yang punya perusahaan di Tepi Barat ini ini akhirnya menjual sahamnya di Sodastream. Begitu pula Sovereign Wealth Fund milik Norwegia. Bill and Melinda Gates Foundation pun akan memutuskan hubungannya dengan perusahaan-perusahaan di Tepi Barat.

Jika BSD di Eropa yang bisa membuat Israel merugi milyaran dolar ini diterapkan di benua-benua lain juga, dalam sekejap mata Israel bisa punah. Kapan BSD kita terapkan di Indonesia? [A/juancole]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *