Satu Islam Untuk Semua

Monday, 21 September 2015

Di Amerika Serikat, Phobia Islam Mewarnai Debat Calon Presiden


gambar-bendera-amerika-serikat

Dalam bursa Calon Presiden Amerika Serikat, Islam merupakan salah satu ‘isu’ yang kerap diangkat dan jadi bahan perdebatan. Tak terkecuali dalam masa debat calon presiden jelang Pemilu 2016. Dilaporkan salah satu bakal capres dari Partai Republik, Ben Carson, berpendapat Islam “tidak cocok” dengan undang-undang dasar Amerika.

Carson, yang merupakan pensiunan dokter bedah syaraf, mengatakan ia ‘tidak akan pernah’ setuju pemeluk Islam menjadi presiden Amerika.

“Saya tidak akan mendukung jika ada upaya untuk mendorong Muslim menjadi pemimpin negara ini. Saya sama sekali tak setuju,” kata Carson dalam tanya jawab dalam program “Meet the Press” yang disiarkan stasiun teve NBC.

Menurut Carson, agama yang dianut presiden Amerika “harus sejalan dengan nilai dan prinsip-prinsip Amerika.”

Kelompok hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika mengutuk pernyataan Carson. Mereka meminta Carson didiskualifikasi dari bursa capres.

“Ini di luar batas, dan dia harus mundur,” kata Ibrahim Hooper selaku juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam.

Carson menyampaikan pernyataan kontroversial tersebut selang beberapa hari setelah bakal capres lain dari Republik, Donald Trump, tidak memberikan klarifikasi ketika seorang pendukungnya mengatakan bahwa Presiden Obama adalah “pemeluk Islam dan bahkan bukan warga Amerika”.

Trump juga tertawa ketika seorang pendukung mengatakan: “Kami punya masalah di negara ini, namanya Islam.” Komentar tersebut disampaikan saat pawai untuk Trump yang mengajukan diri sebagai bakal calon presiden Partai Republik di Rochester New Hampsire.

Capres yang berprofesi sebagai pengusaha ini tidak meluruskan bahwa Obama adalah warga Amerika yang beragama Kristen dan sebaliknya menjawab, ‘banyak hal yang buruk terjadi’ dan dia akan mengecek kebenaran informasi itu.

Wartawan BBC di Washington, Laura Bicker, mengatakan dalam berbagai jajak pendapat Carson masuk di jajaran bakal calon yang paling populer, di bawah popularitas Trump.

Dukungan pada Carson terus meningkat dalam jajak pendapat yang digelar CNN/ORC yang dirilis pada Minggu. Meski ia sempat tergelincir dari posisi kedua ke posisi ketiga dengan 14 persen dukungan.

Anggota Kongres AS, Keith Ellison menyoroti secara serius pernyataan Carson dan Trump mengenai Muslim.

“Kebebasan beragama adalah prinsip pendiri bangsa kita,” kata Ellison dilansir Time, Senin (21/9).

Menurutnya, semua rakyat Amerika “harus terganggu” melihat adanya tokoh nasional yang terlibat dalam “tindakan toleransi terang-terangan dalam kefanatikan agama”.

Sementara itu, bakal calon presiden unggulan dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mengatakan sikap Trump kala menanggapi pendukungnya merupakan “retorika kebencian” yang salah dan sangat mencemaskan.

Zainab/ Islam Indonesia/berbagai sumber

One response to “Di Amerika Serikat, Phobia Islam Mewarnai Debat Calon Presiden”

  1. fuad says:

    DPR RI hendaknya dipimpin figur yg peka terhadap keislaman ummat.bukan figur yg berteman dg anti islam.

Leave a Reply to fuad Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *