Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 19 October 2014

Bukankah Restu Kalian yang Menghancurkan Gaza?


Setelah Zionis Israel membumi hanguskan Gaza dalam perang 50 hari di Juli yang lewat, diplomat dari 30 negara, termasuk Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dan Sekjen PBB Ban Ki-moon, berkumpul di Kairo, Mesir, untuk sebuah konferensi pengumpulan dana pembangunan kembali fasilitas publik di Gaza.

Presiden Palestina, Mahmud Abbas, mengusulkan angka US$4 miliar, atau setara Rp 48 triliun. Hasilnya? Menurut menteri Luar Negeri Norwegia, Boerge Brende, usai penutupan konferensi, komitmen pendanaan dari negara-negara donor melampaui harapan Abbas.

Pemberi sumbangan terbesar adalah Qatar. Negara petro-dollar itu menjanjikan US$ 1 miliar dolar. Sementara Kerry, mewakili Amerika, menyanggupi sumbangan US$ 212 juta,  sebagai tambahan dari US$ 202 juta bantuan kemanusiaan yang mereka janjikan sebelumnya. Uni Emirat Arab dan Turki masing-masing menjanjikan bantuan $200 juta dolar. Sementara 28 negara Uni Eropa urunan menjanjikan bantuan US$ 568 juta.

Sekjen PBB, Ban Ki-Moon, sumringah dengan semua itu. Dia bilang, konfrensi penggalangan dana itu seharusnya menjadi konferensi terakhir untuk Gaza. “Siklus membangun dan menghancurkan ini harus dihentikan,” katanya merujuk pada pola rutin kehancuran Gaza di tangan Israel.

Bombardir Israel di Juli silam melululantakkan kawasan pemukiman dan fasilitas umum di Gaza. Pertempuran yang tak seimbang berujung tewasnya 2.100 orang warga Gaza, umumnya anak-anak dan perempuan. Sementara Israel, hanya kehilangan 67 orang serdadu dan enam warga sipil Israel.

Ironis. Serangan Israel ke Gaza selalu atas restu Amerika juga sekutu Arabnya, namun belakangan mereka sama-sama sibuk mengulurkan tangan membantu rakyat Gaza. Padahal ketika serangan terjadi, Amerika, Saudi, Qatar, Turki dan Negara lainnya nyaris tanpa suara membela Gaza, apalagi mengutuk kebiadaban Israel. 

(MA/dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *