Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 13 February 2014

Bengkulu Gelar Lomba Shalat Jamaah Berhadiah Mobil, Haji & Umroh, Bandung Ingin Meniru


nevosnews.com

Demi menciptakan masyarakat yang religius, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan membuat sebuah terobosan baru. Yakni mulai Rabu kemarin, diadakan lomba shalat dzuhur berjamaah di Masjid At Taqwa dengan berhadiah mobil Toyota Innova, haji dan umroh.

Menurut Kepala Kantor Agama Kota Bengkulu Mukhlisuddin, setiap warga Bengkulu bisa mengikutinya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) saat mendaftar. Lalu, panitia akan memberikan pin dan memasukkannya ke database.

Peserta yang paling rajin shalat Dzuhur 40 kali berturut-turut tanpa ketinggalan takbiratul ula akan mendapatkan hadiah umroh. Yang berhasil 52 kali mendapatkan hadiah haji. Dan yang paling rajin di antara seluruh peserta akan mendapatkan mobil Innova V-Series dan Avanza. Jika shalatnya “bolong” sekali saja, perhitungan dimulai lagi dari awal.

Mukhlisuddin menambahkan bahwa, program shalat berjamaah berhadiah ini terus mendatangkan banyak relawan untuk ikut menyumbang hadiah. Jika awalnya, bonus mobil Innova hanya dari kocek pribadi Helmi Hasan, kini sudah mendapat donator yang mau menyumbang 1 unit mobil Avanza. Sehingga, program ini akan dilakukan setiap tahun, dan per kecamatan ditargetkan dapat satu hadiah mobil.

Bandung Ingin Meniru

Mendengar program tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dikabarkan memuji langkah Wali Kota Bengkulu itu dan ingin menirunya.

“Kalau yang baik-baik mah, saya tirulah,” kata Ridwan, di Cikutra, Kota Bandung, Sabtu (8/2/2014).

Sebagai wali kota, Ridwan berharap program Wali Kota Bengkulu tersebut dapat memberikan kebijakan yang nantinya bisa menambah perbendaharaan program positif yang ingin diwujudkannya.

“Pada intinya Bandung harus jadi kumpulan kegiatan-kegiatan yang positif,” katanya.

Menuai Kritik dari MUI

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Rohimin menilai, program Wali Kota itu bagus, tapi rentan diskriminasi dan bias jender.

“Niat Wali Kota bagus. Namun harus diperhatikan kesetaraan beragama. Bagaimana dengan penganut agama lain? Harus ada solusi, sehingga tidak ada diskriminasi. Demikian pula dengan kesetaraan jender,” kata Rohimin seperti dikutip dari nevosnews.com pada (13/2/2014).

Sebab, kata Rohimin,  perempuan yang masih mengalami haid akan bolong shalat jamaahnya karena tidak bisa memenuhi quota sebanyak 40 kali berturut-turut. Inilah yang menurutnya keseteraan jender.

Terkait hal ini, Mukhlisuddin, menjelaskan bagi wanita yang sedang haid, tetap diizinkan datang ke mesjid dan absen. “Walau tidak shalat, mereka dapat membantu di mesjid. Misalnya menjaga sandal atau kendaraan jemaah lain,” terang Mukhlisuddin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *