Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 04 June 2015

Beda Awal Puasa Tak Perlu Dibesar-besarkan, Kata Bos MUI


Perbedaan dalam penetapan awal dan akhir puasa Ramadhan tak perlu dibesar-besarkan, kata ketua Majelis Ulama Indonesia, menegaskan bahwa hal ini terkait “masalah keyakinan”.

Usai upacara pengukuhan pengurus Majelis di Riau Senin silam, Din Syamsuddin bilang, “Kalau dalam Al-quran dikatakan apabila kamu yakin bulan datang, maka berpuasalah. Yang penting berpuasalah dan ber-Idul Fitrilah…”

Dia mengatakan sudah bertatap muka dengan Menteri adama dan ulama dari Nahdhatul Ulama. Meski masih ada perbedaan antara ahli hisab dan rukyat, lanjutnya, masalah ini masih masuk dalam ranah toleransi yang tak perlu dibesar-besarkan.

Ahli hisab berpegang pada perhitungan astronomi dalam penentuan awal Ramadhan sedang ahli rukyat bersandar pada penyaksian hilal.(AR/Antara News)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *