Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 02 August 2015

KISAH – Umar bin Abdul Aziz, Batu Akik dan Derita Rakyat


Alkisah, khalifah Umar bin Abdul Aziz punya cincin batu akik yang sangat mahal. Staf ahli istana yang takjub dengan batu itu tak henti memujinya. “Di malam hari, Anda pasti melihatnya laksana bulan yang menerangi dunia. Dan kala siang seperti bintang gemerlap dengan cahaya yang terang,” kata seorang pelayan Istana.

Suatu ketika, salah satu wilayah pemerintahan Umar kena paceklik selama setahun. Hati khalifah gelisah melihat derita rakyatnya. Pada kondisi itu, ia menganggap dirinya tidak pantas menikmati berbagai kesenangan. 

Kepada staf Istana, ia menginstruksikan menjual cincin akik kesayangannya. Uang hasil penjualannya diberikan ke kaum miskin dan anak-anak yatim. Sebagian orang berkata kepada Umar bin Abdul Aziz berkata, “cincin seperti itu tidak akan kembali lagi ke tanganmu.”

Mendengar sindiran itu, pipi Umar justu basah oleh air mata. Kepada mereka, dia berkata, “Keburukan merupakan perhiasan bagi pemimpin yang hati rakyatnya dirundung kesengsaraan. Sebuah cincin tanpa batu pantas bagiku. Sedang hati rakyat yang bersedih tidaklah pantas bagiku.”

Sebagai penutup kisah, Sa’di berkata dalam kitabnya “Bustan”, “Berbahagialah orang yang menyenangkan orang lain dengan kesenangan miliknya. Orang yang berbudi luhur tidak menginginkan kesenangan untuk dirinya sendiri dan mengorbankan orang lain. Jika sang raja tidur dan terlena di atas tempat tidurnya, ia tidak akan pernah tahu bahwa si pengemis berbaring dalam keadaan yang menyedihkan.”

 

Edy/ Islam Indonesia/ Foto: alsakher.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *