Satu Islam Untuk Semua

Friday, 20 September 2013

Ulama Afghanistan Tertarik Pancasila


Usai mengunjungi Kantor PBNU di Jakarta Selasa (17/9), 12 ulama terkemuka dari 12 provinsi di Afganistan melakukan kunjungan kampus Universitas Gajah Mada (UGM). Selain silaturrahim, para ulama tersebut juga datang ke kampus tertua di Indonesia tersebut khusus untuk mempelajari Pancasila. Demikian berita yang dilansir oleh situs ugm.ac.id pada Kamis (19/9). 

Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc menyatakan ketertarikan para ulama Afghanistan terhadap Pancasila dipicu oleh situasi masyarakat Indonesia yang heterogen namun sejauh ini bisa hidup rukun dan damai. “Sebagai negara penduduk muslim terbesar, masyarakat muslim Indonesia bisa berdampingan dengan non muslim. Bahkan Borobudur dan Prambanan adalah  peninggalan agama Budha dan Hindu di sini,” kata Pratikno. 

Minat para ulama Afghanistan tersebut diakui oleh Dr. Fazal Gahani, salah seorang ketua tim delegasi negara tersebut. Ia menyatakan sesungguhnya sikap toleran, seruan untuk hidup rukun dan damai kerap dilontarkan oleh para ulama Afghanistan. Namun entah bagaimana, berita yang muncul tentang Afghanistan melulu soal perang dan pertikaian. “Sesama ulama kita selalu mengajak semua ulama bersatu dan memberi pengertian agat rakyat juga ikut bersatu,” ujarnya. 

Karena itu, kepada para insan akademi di UGM, para ulama Afghanistan tersebut memohon agar mereka dibantu untuk mewujudkan lebih kongkret lagi perdamaian di negara mereka tersebut. Para ulama Afghanistan juga berharap UGM juga membantu pendidikan di Afganistan mengingat negara ini masih kekurangan tenaga pengajar. “Kami masih kekurangan dosen dan guru, saya kira Indoneia bisa membantu orang-orang Afghanistan untuk menjadi dosen dan guru dengan belajar di sini,” ujar Gahani. 

Selain berkunjung ke Kantor PBNU di Jakarta dan kampus UGM di Yogyakarta, rombongan ulama Afganistan ini rencananya akan mendatangi  beberapa pesantren di Surabaya dan Yogyakarta sekaligus melakukan silaturrahim dengan bertemu tokoh-tokoh ulama Indonesia. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *