Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 17 December 2014

Serang Sekolah di Pakistan, Taliban Bunuh 100 Lebih Siswa


Tentara Taliban.

Kelompok bersenjata Taliban menyerbu sebuah sekolah di Pakistan kemarin, membunuh lebih dari 100 orang, termasuk 80 anak-anak, dalam sebuah serangan paling berdarah tahun ini, kata sejumlah pejabat.

Sejumlah saksi mata mengabarkan serangan berawal dengan ledakan besar yang mengguncang Army Public School di Peshawar, sekitar 150 kilometer barat laut Islamabad, yang disusul dengan masuknya sejumlah orang bersenjata ke kelas-kelas, menembaki siswa.

Perdana Menteri Nawaz Sharif menggambarkan penyerangan itu sebagai “tragedi nasional yang dilesakkan oleh kawanan biadab”.

“Mereka anak-anak saya. Ini duka saya. Ini duka bangsa,” katanya.

Tehreek-e-Taliban Pakistan, underbow Taliban di Pakistan, mengumumkan bertanggungjawab atas serangan yang digambarkan sebagai balas dendam atas ofensi militer Pakistan di Peshawar.

Bermula pada 10.30 pagi, serangan ditandai dengan masuknya lima orang serdadu Taliban ke kompleks sekolah dengan menyamar sebagai tentara.

Inayatullah, seorang menteri senior di pemerintahan provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, menyebut 104 jenasah telah dibawa ke dua rumah sakit di Peshawar.

Korban tewas itu dikonfirmasi oleh pejabat senior provinsi, Pervez Khattak, yang menggambarkan penyerang menggunakan seragam serdadu paramiliter Frontier Corps.

Pejabat informasi provinsi, Mushtaq Ghani, menyebut banyak korban tewas karena ledakan bom bunuh diri.

Mudassar Abbas, asisten laboratorium sekolah, bilang sejumlah siswa sedang menggelar sebuah pesta saat serangan terjadi.

“Saya melihat enam atau tujuh orang berjalan dari kelas ke kelas dan menembaki anak-anak,” katanya.

Seorang pelajar yang selamat menyebutkan serdadu Pakistan datang menyelamatkan siswa yang terjebak saat jeda tembakan.

“Saat keluar dari kelas, kami lihat jenasah rekan-rekan kami bergelimpangan di koridor. Mereka berdarah-darah. Beberapa kena tembak tiga kali, lainnya sampai empat kali,” kata seorang siswa.

“Penyerang masuk ke setiap kelas dan menembak membabi-buta pada guru dan siswa.”

Para orang tua mengerubungi Lady Reading Hospital, sebuah rumah sakit besar di Peshawar, histeris melihat seratusan jenasah siswa tiba di rumah sakit, dengan pakaian sekolah penuh darah.

Sekolah di bilangan Warsak, Peshawar, itu merupakan bagian dari sekolah umum yang dikelola militer Pakistan. Muridnya, usia 10-18 tahun, umumnya anak serdadu usia 10-18 tahun. Sebagian guru sekolah adalah istri-istri serdadu.

Talat Masood, seorang pensiunan jenderal dan analis keamanan, menggabarkan serangan itu bertujuan melemahkan tekad militer Pakistan.

“Serangan itu punya tujuan taktis dan strategis. Kalangan militan tahu kalau mereka tak bisa dan tak punya kemampuan untuk menyerang markas di tengah kesiagaan militer Pakistan,” katanya.

(Bahesyti/Al-Ahed News)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *