Satu Islam Untuk Semua

Friday, 07 August 2015

SEJARAH – Mengenal Kakek, Ayah & Ibunda Rasulullah Muhammad saw (6)


Sekembalinya Abdulmuttholib bersama Harits — anak satu-satunya kala itu — ke Makkah, penggalian secara marathon langsung dilakukan. Tempatnya mengacu pada mimpi Abdulmuttholib. 

Mereka tak banyak beristirahat. Bayangan mata air zamzam akan kembali ke tangan kaum Quraisy memberi kekuatan dan semangat lebih pada keduanya.

Setelah beberapa hari menggali, di tengah teriknya matahari dan lelahnya kerja keras, Abdulmuttholib berdoa: ”Yaa Allah, bila saja saya punya banyak putra, niscaya penggalian ini akan cepat selesai. Ya Allah, sungguh bila kelak Engkau kabulkan permohonanku dan memberiku putra mencapai genap sepuluh orang laki-laki, aku bernazar akan kukorbankan seorang dihadapan rumah-Mu, Ka’bah”.

Sejarah tidak mencatat berapa waktu tepatnya penggalian selesai. Tapi yang pasti hari-hari itu sangat bersejarah bagi Abdulmuttholib dan Quraisy. 

Sampai hari ini, zamzam galian Abdulmuttholib itulah yang didatangi Muslimin dari seluruh dunia ketika ke Makkah, khususnya musim haji. 

Waktu berjalan cepat, tahun-tahun berselang semakin mengukuhkan kepemimpinan Abdulmuttholib sebagai pemimpin Quraisy dan satu-satunya penguasa zamzam.

Doa Abdulmutthalib saat menggali sumur pun dikabulkan Allah swt. Ia kini memiliki sepuluh putra dan enam putri dari beberapa orang istrinya. Kesepuluh putranya adalah, Harits, Abdullah (ayah Rasulullah saw), Abu Tholib (ayah Sayyidina Ali), Abbas, Hamzah, Zubair, Muqowwim, Hajlan, Dhiraron, dan Abu Lahab.

HY/Islamindonesia

Bagian 1

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4

Bagian 5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *