Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 05 May 2016

PM Davutoglu Lengser, Oposisi: Ada Kudeta tak Berdarah di Turki


Pimpinan partai oposisi Turki, Kemal Kilicdaroglo, menolak keras “kudeta putih” yang berujung dengan pelengseran Perdana Menteri Ahmet Davutoglu dari jabatan. Menurutnya, kudeta itu bertujuan untuk mengkonsolidasi kekuasan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

“Pengunduran Davutoglu tidak boleh dianggap sebagai urusan internal partai. Semua pendukung demokrasi harus menentang kudeta istana ini,” kata Kilicdaroglu, ketua Republican People’s Party (CHP) dalam konferensi pers Kamis (5/5) sore.

ketua-partai-oposisi-islamindonesia.id

Pagi hari Kamis waktu Turki, sehari setelah diumumkannya kongres luar biasa partai AKP untuk memilih pemimpin baru, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu melakukan konferensi pers. Dia tegas menyatakan bahwa dia tak ingin kembali menjabat sebagai perdana menteri dan ketua partai berkuasa AKP.

Pengumuman mengejutkan PM Davutoglu muncul setelah beredarnya isu perseteruan internal yang keras dalam sebulan terakhir antara Davutoglu dan Presiden Erdogan.

Di antara calon pengganti yang digadang-gadang memimpin AKP adalah Menteri Transportasi Binali Yildirim dan Menteri Energi Berat Albayrak. Keduanya adalah orang dekat Erdogan yang merupakan tokoh terpenting partai dan salah satu pendirinya.

Sejumlah pengamat menyatakan bahwa ketegangan internal ini meletup akibat keinginan Erdogan untuk mengganti sistem pemerintahan yang parlementer menjadi sistem presidensial. Dengan cara ini, dia dapat mengubah posisinya yang seremonial menjadi kepala eksekutif tertinggi.

Partai-partai oposisi sejauh ini selalu menolak mendukung penggantian sistem pemerintahan usulan Erdogan, dengan menyatakan bahwa sistem seperti itu akan membawa Turki lebih jauh ke dalam suasana otoritarianisme.

Konflik internal AKP, menurut sejumlah pengamat, akan memperburuk stabilitas politik Turki yang dalam beberapa bulan terakhir ini terus dirundung aksi teror dan ancaman menguatnya gerakan separatis Kurdi. Selain itu, dugaan intervensi Turki di Irak dan Suriah serta hubungannya dengan ISIS juga menjadikan salah satu Muslim terkaya di benua Eropa ini berada dalam tubir krisis yang berkepanjangan.

AJ/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *