Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 31 January 2016

Jaya Suprana: Gus Mus ‘Merusak Pasaran’


KH. Mustafa “Gus Mus” Bisri tampil berkolaborasi dengan pianis Jaya Suprana dalam peringatan 26 Tahun Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) di Jakarta, Kamis (28/1). Jaya, yang juga penggagas Muri, mengundang tokoh senior Nahdatul Ulama ini karena dianggap sosok kiai yang unik.

“Sekarang kita semua cenderung sibuk memperebutkan kekuasaan dan jabatan, tetapi kiai satu ini justru merusak pasaran. Ia mempermalukan orang lain dengan menolak jabatan. Makanya, saya undang baca puisi,” katanya.

Gus Mus tampil membacakan “Puisi Islam” yang diiringi permainan piano Jaya Suprana. Bagi Jaya, kolaborasi dengan pengasuh pondok Raudhatu Tholibin Rembang itu wujud “peleburan budaya”.

“Kita ini sangat hebat dalam menyerap kebudayaan luar menjadi kebudayaan Indonesia. Kita lihat bagaimana agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, berkembang dalam bentuk Indonesia. Ini adalah sebuah pesan bahwa kita harus menjaga keberagaman. Menjaga keberagaman itu harga mati,” kata pria kelahiran Denpasar ini.

Mengenai budaya toleransi yang sedang terganggu dengan fenomena radikalisme, Gus Mus menyindir pemerintah yang dinilai kurang kreatif. Bagi ulama yang juga seniman ini, perubahan peraturan sebanyak apapun, tidak akan menyelesaikan masalah.

“Dulu zaman Orde Lama, politik dijadikan panglima. Zaman Soeharto diubah menjadi ekonomi. Sekarang, politik kembali dijadikan panglima. Tidak kreatif. Mbok ya, dicoba sekali-kali budaya dijadikan panglima. Kita terlalu fokus dengan ekonomi dan politik,” katanya.[]

Edy/ Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *