Satu Islam Untuk Semua

Monday, 16 September 2013

Habib Munzir mengajarkan lemah lembut, santun, dan budi pekerti


Meninggalnya pengasuh Majelis Rasulullah, Habib Munzir Al Musawwa meninggalkan kesan mendalam bagi banyak kalangan. 

Seorang Habib Muda, Ismail Fajrie, lewat akun twitternya menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya. “Sekali lagi saya turut berduka cita kepada seluruh umat Islam atas musibah ini. Saya tidak hanya kehilangan seorang kawan dan saudara. Saya kehilangan seorang sosok yang saya kagumi,” kicau habib muda ini lewat akun twitternya, @ifalatas. 

Selain itu, Ifa Alatas, penekun tasawuf yang sedang menyelesaikan program doktoralnya di bidang antropologi dan sejarah di University of Michigan menyebut Habib Munzir sebagai kekasih Allah. Habib Munzir baginya mengajarkan sikap lemah lembut, santun dan dengan budi pekerti yang baik agar menjadi kekasih Rasulullah. 

Lewat akun twitternya ini, Ifa Alatas menceritakan sikap Habib Munzir dalam menyikapi perbedaan. “Saya ingat ketika ribut2 masalah Ahmadiyah, H. #Munzir meminta pengikutnya utk tidak ikut2an demo dan huru hara anti-Ahmadiyyah”. 

Bagi Habib Munzir dalam pandangan Ifa Alatas, memperkuat Akidah adalah sebuah jalan utama. “Bagi beliau, cara menghadapi Ahmadiyah yang paling baik adalah memperkuat aqidah dan amaliyah aswaja”, kicau Ifa Alatas dalam akunnya. 

Habib Munzir meninggal Minggu (15/9/2013) kemarin. Pimpinan Majelis Rasulullah itu menghembuskan nafas terakhir pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Habib Munzir menghadap Sang Ilahi pada usia 40 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *