Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 13 December 2015

25 Negara Bahas Masa Depan Palestina di Jakarta


Setidaknya 25 negara anggota Komite Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Palestina (CEIRPP) akan hadir di Indonesia, 14-15 Desember 2015, dalam sebuah konferensi mengenai Jerusalem sebagai bagian penyelesaian masalah Palestina.

“Dalam konferensi tersebut akan dibahas mengenai status dan bagaimana kerja sama kita tentang Jerusalem dalam konteks penyelesaian masalah Palestina,” kata Hasan Kleib, Pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia di Bali, (11/12).

Salah satu masalah yang disorot, lanjut Hasan, ialah pemukiman ilegal di Jerusalem. Di sisi lain, konflik yang mengatasnamakan agama kerap terjadi di tanah yang dianggap suci bagi Islam, Kristen dan Yahudi itu. Oleh sebab itu, masalah yang sensitif ini termasuk pembahasan rumit dalam upaya mengakhiri penjajahan atas tanah Palestina.

“Sambil menunggu status penyelesaian Jerusalem, sekarang yang perlu dipikirkan adalah proses hidup berdampingan antarumat beragama itu dulu, “ kata Hasan

Di samping tanah Jerussalem yang menjadi sengketa Palestina-Israel, menurut pejabat Kemenlu ini, persatuan internal Palestina itu sendiri merupakan masalah yang mendasar. Seperti diketahui, ada dua fraksi politik besar di Palestina yang berjuang untuk kemerdekaan bangsanya namun dengan cara berbeda. Perbedaan pandangan yang tidak jarang menuai perpecahan itu dinilai menjadi hambatan terbesar dalam terwujudnya Palestina merdeka.

“Sekarang kan kelihatan sekali, antara Gaza dan Tepi Barat itu belum terekonsiliasi, padahal mereka untuk menjadi sebuah negara yang merdeka harus ada rekonsiliasi,” katanya

Selain  25 perwakilan negara anggota CEIRPP, 24 negara pengamat juga akan turut hadir dalam pertemuan yang bertajuk “International Conference on the Question of Jerussalem”. Pertemuan yang rencananya digelar di Jakarta itu, menurut Menteri Luar Negeri Retno LP Marsuadi,  menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

“Indonesia juga akan menawarkan kerja sama dalam bentuk “capacity building” sehingga warga Palestina dapat segera menjalankan kegiatan sebagai sebuah negara yang sepenuhnya merdeka, aman dan berdaulat,” katanya.

 

 

Edy/ Islam Indonesia

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *